Senin, 27 Februari 2012

Pak Bari, tempat itu, dan 5 menit berlalu..

Pak Bari namanya.

Pria paruh baya yg setia menjemput aku dan kakakku di depan kompleks dengan bus jemputan yg merupakan fasilitas kantor bagi pegawai dengan hunian di pelosok seperti halnya aku dan kakakku.

Pak Bari hampir selalu on time. Maksimal pukul 06:15 dia sudah sampai di depan kompleks kami. Aku dan kakakku adalah yg pertama menumpang di bus itu setiap harinya. Itu berarti hunian kami yg paling pelosok :D

Yg unik dari Pak Bari adalah, kebiasaannya untuk berhenti di pertigaan tak jauh dari rumah aku dan kakakku. 5 menit saja. Setelah itu kami melaju kembali.

Pernah kami tanyakan mengenai hal ini pada Pak Bari. 'menunggu penumpang', begitu katanya. Tapi nyatanya tak pernah ada yg naik dari tempat perhentian favoritnya itu.

Dan kami sepakat untuk tidak bertanya2 lagi.

Pikiranku mulai berimajinasi. Membayangkan sosok perempuan paruh baya yg cantik dan anggun, yg di usia paruh bayanya itu masih sanggup memikat hati seorang Pak Bari yg setia menunggunya di tempat itu.

Cinta sepihakkah?

Itu dugaan sementaraku. Mungkin perempuan ini penduduk sekitar tempat itu, yg tanpa sadar sudah memikat hati seorang driver bus jemputan kami. Pak Bari tak pernah turun dari busnya selama 5 menit itu. Dia hanya memandangi seberang jalan saja.

Dan hari ini,

Perempuan paruh baya itu memang cantik dan anggun tepat seperti yg kubayangkan. Dan dia memang penduduk sekitar tempat itu.

Dan dia juga adalah penumpang bus kami.


:)


Published with Blogger-droid v2.0.3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar